Rumah Singgah

31 January, 2021

Kehidupanku bagaikan rumah singgah.

Yang datang aku sambut, Yang pergi aku persilahkan. Hidup adalah rumahku, Aku adalah pemiliknya. Sisanya adalah tamu yang Tak bisa aku paksa untuk Tinggal.

Yang datang kepadaku sebagai teman aku sambut dengan baik, aku tak perduli fisiknya sepertri apa dan bagimana. Aku akan memperlakukan dia sebagaimana dia telah memperlakukanku. Dia baik dengan ku, maka aku akan baik juga kepadanya. Aku tak perlu memandang fisiknya, karena bagaimanapun fisiknya, itu sudah di takdirkan Allah kepadanya dengan sebaik-baiknya.

Yang pergi meninggalkan ku, aku juga tidak marah kepadanya. Itu hak-hak dia sendiri, aku tak bisa memaksa kehendak ku kepadanya. Prinsipku, aku nggak mau pusig, cukup diam. Gak usah dipikirin. Yang penting kita udah tau, oh dia begitu.

Sefrekuensi, itu sementara, semua akan pergi ketika ada orang baru yang lebih asik. Jadi kalau nemu yang sefrekuensi nggak mau terlalu dekat aja, karena udah sering jadi korban, awal-awal dekat banget, tapi ya lama kelamaan dia pergi deh. Karena nemu teman yang lebih hits, lebih asik lah dari pada aku. hahaha.

Sering juga di tinggal tiba-tiba, suka menghilang sendiri apa lagi kalau butuh, banyak banget manusia-manusia yang kayak gini.

Apalagi aku introvert, susah adaptasi sama banyak orang, ga punya banyak teman. Ada ya paling sering juga cuma dimanfaatkan, habis itu ya kek nggak kenal lagi.

Post a Comment